RSS

Arsip Kategori: poetry

Pilihan

Kamu pilih dirimu untuk kupilih
Bergandeng harapan akan ridho-Nya
Dan sempurnakan dien

Kamu memilih untuk hadir diantara pilihan dalam hidupku dengan caraNya
Hingga ku tak punya pilihan lain selain memilihmu
Hadirkan mimpi baru akan indahnya dalam keberkahan

Kamu pilih dirimu untuk kupilih
Tanpa kupahami bagaimana caranya untuk tak memilihmu

Rangkaian hati berharap terjalin saat perjanjian itu terlantun
Melangkah bersama dengan keikhlasan
Karena kamu telah memilih dirimu untuk kupilih

@poli gigi, 11:29 am

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada April 15, 2013 inci poetry

 

kamu… Tentangmu…

kamu…
kamu yang belum kutahu siapa namanya
kamu yang belum kutahu sosoknya
hingga perjanjian yang kuat itu terucap

dan sedari belum mengenalmu Dia memberitahuku sedikit tentang kamu
kamu yang kutahu betapa besarnya hak mu padaku
kamu yang kan menyempurnakan dien ini
kamu yang kan jadi penentu syurga atau nerakaku

kamu…
kamu yang kan melengkapi sayap ini
mengindahkan kasih sayang
dengan mereka yang kukenal
kamu yang kan menasehatiku dengan caramu
kamu yang menjadikanku mewujudkan mimpi
menjadi seindah2nya perhiasan dunia

kamu yang kan menguatkanku
menjadi madrasah terbaik bagi amanah yang kita terima
kamu yang kan mentukan arah hidup ini

meski ku belum mengenalmu tapi kutahu tentangmu
karena kamu yang telah ditetapkanNya

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada November 3, 2012 inci poetry

 

menunggumu…

kumenunggu…
Menunggu dia yang tak ku tahu siapa namanya
menunggu dia yang tak ku tahu rupa parasnya
menunggu dia yang tak ku tahu betapa bersahaja suaranya

ku terus menunggu…
Karena ku tahu dia itu kamu
kamu yang namanya kan getarkan hati ini
parasmu kan membuatku merona
dan ku tahu kamulah yang kan menggandeng tangan ini menggapai ridho-Nya

ya, dia itu kamu…
Kamu yang rela menghabiskan sisa usiamu bersamaku
Kamu yang tak kan membiarkanku kesepian
karena kamu selalu mengingatkanku tuk semakin dekat denganNya

ya, aku benar2 tahu dia adalah kamu
karena kamulah yang selama ini kutunggu

14:00 wib
poli gigi puskesmas rambah hilir 1

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Agustus 29, 2012 inci poetry

 

:( :(

saat dia tak seperti yang dulu lagi

mengisi hari-hari meski hanya lewat suara

saat dia mengabaikan arti hadir ini

tak lagi menanyakan hasrat hati

saat dia tak lagi peduli

akan sedih yang mendera karena sikapnya

tak ada lagi senyum penuh makna

tak ada lagi cerita yang terkisahkan

semuanya hanya terucap di relung hati saja

seakan tak ada kerinduan akan tawa seperti dulu

ayah…

maaf bila luka itu terlalu menyesakkan

tapi ini bukan hanya lukamu

begini… bukanlah yang kuingin

begini… bukanlah yang kuharap

ayah…

sebisa mungkin aku ingin mengukir tawamu

tak ingin kita terus begini

tapi, jarak yang engkau ciptakan

buatku terlalu takut tuk menyapamu

dan hanya bisa menunggumu menyapa terlebih dulu 😦

ayah…

anak ayah ini merindukan ayah yang dulu

14:11 wib [H-3 jelang sapaan yang sangat dinanti]…

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada April 20, 2012 inci poetry

 

:( :(

Kamu selalu tersenyum tiap kali bertaut wajah
Senyum itu senantiasa tebarkan keakraban
Pertanda hati telah terpaut akan kasih

Kamu selalu berikan sambutan hangat
Tawarkan sebentuk bahagia di tengah kemelut diri
Lenyapkan gundah yang tak bosan menyapa

Kamu selalu ulurkan tangan
Menggapai hati yang terjatuh
Hingga sakit itu tak membekas

kamu selalu dengarkan keluh kesah hati
dekapan hangatnya seketika lenyapkan sedih
berikan ketenangan kala risau melanda

Kamu selalu menggantikan duka jadi suka
Mengajarkan arti cinta sang pemilik cinta
menghadirkan indahnya ukhuwah

kamu yang telah hadir di hidup ini
hadirmu telah indahkan hari-hari yang dilewati
dan tiada cukup kata tuk menjelaskan arti hadirmu

telah banyak kenangan tercipta antara kita
yang telah menjadi ukiran indah di diary hati ini
kenanglah kenangan itu selalu
karena rindu bergelayut kala kita tak bisa saling menatap
berharap mengenangnya akan hibur rindu kala kita berjauhan

Ya Rabb… syukur kami padaMu
Engkau telah pertemukan kami
Engkau telah tautkan hati kami
Engkau jugalah yang akan pisahkan raga kami
Tapi, jangan pisahkan hati kami ya Rabb
Tetaplah cinta ini bersemi diantara kami karena-Mu

Feb, 13th 2011
17:55
@BSMI medan

#merasakan “lagi” sedihnya perpisahan… 😦 😦

#terkhusus buat teman2 “nongkrong” tiap ari minggu –> si kamu, si MU, sang motivator vanya, si kalem anggune, mirahe, dan ayuuul

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 15, 2011 inci poetry

 

AYAH

Ayah…
Ayah bilang tak baik memikirkan hal selain daripada belajar di saat sekolah
Ayah bilang tak baik memberi harapan kepada “seseorang”
Ayah bilang tak baik menggantungkan janji kepada “seseorang”
Ayah bilang tak baik terlalu percaya kepada “seseorang”

Ayah…
Semua itu telah dipatuhi
Semua sudah diperjuangkan agar senyum ayah tetap seindah dulu
Agar ayah bisa terlelap dalam tidur tanpa ada beban pikiran
Agar sebutan “anak kesayangan ayah” tak pernah berubah
walau beberapa kali terjatuh, namun pesan itu tetap didekap

Ayah…
Tahukah ayah…
Beberapa saat lalu anak ayah ini terluka
Beberapa saat lalu anak ayah ini telah membangun mimpi
Yang seketika jadi mimpi buruk ketika ayah mengabaikannya
Ya, waktu itu lah anak ayah ini merasa sangat sedih

Ayah…
Tidakkah ayah merasakan semangat yang terpancar dari suara ini kala bercerita akan mimpi2 itu
Tidakkah ayah merasakan anah ayah ini sunguh-sungguh ingin menjadikan mimpi itu jadi nyata
Ya, anak ayah ini mencoba memahami, mencoba mengerti
Mungkin ayah memang tidak merasakannya
Hingga mimpi itu pun terabaikan

Ayah…
Anak ayah ini tahu betapa besarnya harapan ayah
Sungguh tak ingin meruntuhkan harapan itu jadi berkeping2
Tapi, ayah… izinkanlah anak ayah ini bermimpi
Yang dengan mimpi itu akan tetap penuhi harapan ayah
karena anak ayah ini bukan lagi gadis kecil seperti belasan tahun dulu

ayah…
Bila nanti asa itu hadir dan menyapa di cerahnya pagi
Izinkanlah anak ayah ini meraihnya
jangan khawatir karena Anak ayah ini akan selalu jadi anak ayah

Feb 7th, 2011
5:22 pm

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 7, 2011 inci poetry

 

*poepoetry*

Sedari dulu udah ngerasa sedikit lebih lega klo apa yang dirasa diuraikan ke dalam sebentuk untaian kalimat yang yaa orang bilang sih puisi…:D Hari ini, pagi ini buka-buka file lama dalam folder poetry, xixi… serasa merasakan lagi perasaaan kala tiap-tiap puisi itu ditulis, ehe2… tapi sebagian saia lupa “latar belakang”nya, maklumlah faktor U… 😀
Puisi-puisi di bawah ini adalah sebagian diantara”nya” yang masih saia ingat kesah disebaliknya, 😀

#AKHIRNYA…#

Akhirnya rangkaian hati
Dapat mengalir padamu
Kuharap kau mengerti
Kalau aku tak pernah membencimu
Aku tak menyesali apapun

Akhirnya resah
Yang selama ini mengendap di denyut nadiku
Terucap lirih padamu di gelap malam
Aku tak tau getir yang terucap dari mulutmu
Aku tak mengerti arti tatapanmu
Dikala kau akan beranjak pergi
Sekilas terlihat genangan tak berarti
Di sudut matamu
Ku akan lebih senang
Dengan memanggilmu adik

10 Februari 2005

Ini perjuangan pertama meyakinkan seseorang bahwa tiada manfaat yang didapat dari hubungan yang terlalu dekat ”bukan muhrim soalnye, ehe2”, yang ada hanya KERUGIAN dan akan buat Dia cemburu, walaupun orang bilang kan gak apa-apa sih, kan berjauhan, klo jumpa pun gak da ngapa2in kan… ini mah salah besar, rahasia hati siapa yang tau ya kan ya… 🙂 ”waktu itu” ngerasa sedikit berat juga sih karena dia adalah orang pertama yang membuat saia simpati, kagum, entah apa lagi la namanya tu, ehe2… sampai-sampai di diary tu isinya semua tentang dia, ck ck ck… #maklum la, zaman sekolahan [baca: SMP], xixi… ternyata saia butuh waktu sangat lama untuk menghilangkan rasa kagum dan simpati itu, sejak SMP hingga akhir masa-masa SMA… sekarang diari itu udah dibumi hanguskan karena sempat kebaca teman dia beberapa lama setelah membatasi jarak dengannya, maluuu…jadinya langsung aja dimusnahkan, ohoho…

#PILAR KESUCIAN#

Pilar kesucian mulai retak
Reruntuhannya akan lumuri
Tiap getaran hati
Serpihan itu
Akan rabunkan mata beningmu
Senyuman sinis sang pendosa
Seret langkah kaki
Ke lorong tak bertepi
Selintas damai akan tergores di asamu
Walau sebenarnya itu adalah lumpur
Yang akan menutup pintu insyafmu
Pilar kesucian tak kan retak
Jika ia dalam dekapanmu
Di dekapan para mujahid
Yang akan sirnakan kesepian
Jagalah senyummu selalu…

Yang ini koq gak ada tanggalnya ya? ohoho… tapi kayaknya ini ditulis waktu kelas XII, waktu tu dapat tugas di kelas, ini puisi yang saia tulis buat teman sebelah yang dah nyerah puisinya tak siap-siap ”klo gak salah ni”… 😀

#HIDAYAH-MU#

Luruskan jalanku
Teguhkan romanku
Bimbinglah lidahku
Ya Robbi…
Gejolak dihati buat ragu langkahku
Dalam arungi atmosfer yang menderu
Gemuruh cinta entah pada siapa
Hampir butakan rindu dalam mimpiku
Ya Robbi…
Sayu tatapanku ini, ingat akan semua gundah
Gundukan ketakutan di tengah desahan angin
Gemetar tetesan air mata
Hanya bayangi sesaat
Payungi diri saat kemarau
Sentuhlah diri ini saat wajah merona
Dengan hidayah-Mu
Ya Robbi…
Ku ingin dekat dengan-Mu

Ditulis waktu SMA juga ni, persisnya lupa… 😀

#KELAMNYA HATI#

Hati ini penuh noda
Noda yang goreskan tangis di temaram
Isakannya warnai separoh senyumku
Luka dulu masih sisakan semburat senja
Di sudut asa yang sempat kurajut
Ya Robbi…
Kuingin segera ceritakan duka ini
Pada sendu di ujung kabut
Hingga kubisa sucikan
Secarik kertas yang tengah meronta
Tak ingin melihat cinta lain
Selain cinta¬-Mu tapi, kenapa tak bisa kuhindari
Debaran yang menunggu sapaan kelam
Ya Robbi…
Jagalah hati ini
Dari terpaan semilir angin

13 Desember 2004

#CORETAN#

Coretan itu tergores dengan syahdunya
Mendayu di lorong hati
Gemerisik hati dingin menghanyutkan
Hangatkan kehampaan dalam sendu
Dan bekukan…ciptakan cahaya mesra
Coretan itu mengisi hampanya kertas
Agar tak pernah tersenyum dalam kesendirian
Agar bisa tertawa dalam puncak kerinduan
Walau tanpa edelweis di tangan ini
Kau tulis coretan itu dengan jari cintamu
Salurkan segenap rasa
Ceritakan semua yang terpenjara
Terpenjara di ujung lidah, dipinggir bisikmu
Ku suka…sangat suka coretan itu
Karena dapat buat girang harumku
Mekarkan bunga yang belum pernah mekar
Tebarkan tembang pembalut hampa
Pengganti semua duka

Ini ditulis setelah dapat beberapa puisi dari seorang teman, 😀

#PINTU TAUBAT#

Ku ingin hadapkan wajah ini
Di pintu taubat-Mu ya Robbi
Tundukkan tetes penyesalan
Yang akan hapuskan angkasa murka
Jejaki langkah kekasih-Mu
Yang hadirkan kedamaian
Yang akan menemani tiap keluhan
Di setiap desah nafas ini
Walau itu masih tertinggal
Di asa yang terdalam
Lirih suara ini ungkapkan
Kata hati yang tak terucap
Menggapai harap tuk sebuah penyesalan
Kuingin hiasi malam-malamku
Dengan hati yang dilumuri hidayah-Mu
Dan akan ku ketuk pintu taubat-Mu
Akankah ku masih bisa tersenyum?

10 Desember 2004

ee udah dulu yaaa….  barusan terima SMS, jadi mau siap2 ke kampus duluuu, nak ke bag pendidikan nanyain ijazah apa udah bisa diambil … 😀
2 februari 2011
8:46 am

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Februari 2, 2011 inci poetry

 

TEMAN

teman…
Putih awan bisikkan sosok insan yang utama
Kini engkau merapat di sana
Belaian rahmat-Nya menyapamu
Rindumu kepakkan sayap sang pelangi
Naungi bintik harmonis
Nestapa menyulam di hati
Terlelap diantara diam
Hadirkan resah yang kini hanya menyisakan suka
Kami sungguh mengerti semua yang engkau rasa
ingin ungkapkan rasa yang terindah
Dalam luruhnya pengharapan
Padanya insan yang utama
Bahagia kami menyatu dalam bahagiamu
Teman, barakallah….

Medan, 25 desember 2010
Pagi hari… sesaat sebelum bersiap-siap menghadiri the greatest moment of my friend life [baca: akad nikah, red].. 😀

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Januari 14, 2011 inci poetry

 

KENANGAN

Menatap dalam… dalam… ke dalam hati
Telusuri relung hati lebih dalam
Memaknai perasaan yang tak bisa dijelaskan
mencoba temukan satu rasa yang hilang
mencari ruang yang terkadang terasa perih
mencari sebab hampa yang mulai bersemi
dan khayal yang nelangsa kala terdiam

kenapa…??
kenapa ada satu nama di sana??
Hati yang mencoba tegar ini tak kuasa mengelak
Karena memang benar ada satu nama di sana
Satu nama yang seketika mengisi hari-hari
Satu nama yang telah hadirkan senyuman
Satu nama yang kini hanya menyisakan kenangan

Kenapa…??
Kenapa kenangan itu selalu mengusik??
Diri yang lemah ini tak sanggup berbohong
Karena memang benar kenangan itu telah ciptakan asa
Penuhi ruang memori hingga tak mudah melupakannya
Kenangan itu pernah menghiasi angan hati
Membuat hati ini berharap pada hatinya

Benarkah kenangan ini yang sebabkan hadirnya perih ??
Benarkah kenangan ini yang sebabkan hampa terasa??

Minggu pagi… ditulis kala jiwa yang rapuh ini tak sanggup lagi sembunyikan isi hati yang mulanya mencoba tegar,,,
9 januari 2011

Minggu siang… mulai bisa tegarkan hati lagi dengan bereksperimen di dapur, 😀 menemukan satu aktivitas baru yang menyenangkan hingga tak begitu larut dalam angan hati. Bisa dibilang ini adalah prestasi awal di tahun 2011–> “mulai menyukai sesuatu hal yang dulu tidak disukai… :D”

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Januari 14, 2011 inci poetry

 

*DIA*

Dia…
Di persimpangan khayal datang menyapa
Memaksa tuk merasakan hadirnya
Ungkapkan setiap rasa yang buat tertegun
ku tak kuasa memikirkannya
tapi semua memenuhi pikiran tanpa inginku

Dia…
hadir di kala ku tak sedikit pun merasakannya
Seketika mengajarkan kedewasaan yang ternyata begitu sulit dimengerti
Menghadirkan keresahan bercampur harap dan sendu di detik2 yang dilalui
Menuliskan seuntai kisah yang dahulu dia rajut tanpa sadarku
Dan menitipkan asa yang terlalu indah untuk dijamah

dia…
membuatku ingin selami getaran yang dia rasa
hingga kubisa mengerti apa yang kurasa
sadarkah dia, saat ini kuingin merasakan hadirnya tapi tak ingin dia di sini
sungguhku tak bisa mengerti rasa yang dia titipkan

dia…
Berharap dia mengerti akan kebimbangan ini?
Akankah ku bisa pahami kedewasaan yang dia ajarkan?

medan, 18 oktober 2010
11:27 pm
Apartemen muslimah

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada November 18, 2010 inci poetry